BANGKALAN, - Pemerintah Republik Indonesia, melalui Staf Kepresidenan, memberikan bantuan langsung kepada Tomy, seorang bocah pemulung asal Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan.
Bantuan berupa uang pembinaan dan peralatan sekolah tersebut diserahkan langsung di rumah Tomy, yang sempat viral di media sosial, pada Kamis (29/8/2024). Selain itu, bantuan yang diberikan juga meliputi alat masak, kompor gas beserta tabung gas, dan perlengkapannya.
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, yang mendampingi penyerahan bantuan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah peduli terhadap Tomy.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang telah mengutus stafnya ke sini untuk memberikan bantuan kepada Tomy, ” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya kondisi keluarga Tomy tidak memprihatinkan, mengingat ibu dan ayah Tomy keduanya masih sehat dan mampu bekerja.
“Rumahnya juga permanen dengan tembok yang kokoh. Ibu dan ayahnya masih sehat, jadi tidak seharusnya anak kecil seperti Tomy bekerja sebagai pemulung, ” imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah akan menanggung semua biaya pendidikan Tomy hingga lulus sekolah.
“Bahkan, kami akan menyediakan keperluan sekolah seperti seragam dan buku setiap tahun, sehingga orangtuanya tidak perlu memikirkan biaya, ” tuturnya.
Selain itu, Tomy dan keluarganya akan mendapatkan jaminan kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Universal Health Coverage (UHC).
“Tidak hanya itu, bahkan sejak mereka menetap pada akhir tahun 2021, Kepala Desa telah memberikan perhatian, termasuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), ” ujarnya.
Pada prinsipnya, ia meminta agar Tomy berhenti memulung dan fokus melanjutkan sekolah hingga lulus.
“Karena menurut saya, bukan tempatnya seorang anak kecil menjadi pemulung. Kewajibannya hanyalah bersekolah, tidak memiliki kewajiban lain, apalagi bekerja untuk mencari nafkah, ” tegasnya.
Ia berjanji akan terus mengawasi dan memastikan agar Tomy tidak kembali menjadi pemulung dan melanjutkan sekolah hingga lulus.
“Sekali lagi, terima kasih Bapak Presiden. Kami berjanji akan terus mengawasi dan menjaga agar Tomy tetap bersekolah, ” katanya.
Ia menegaskan, jika suatu saat nanti diketahui bahwa Tomy kembali menjadi pemulung, maka akan diambil tindakan tegas, termasuk menempuh jalur hukum.
“Jika dia kembali memulung, hal ini bisa disidik oleh penegak hukum terkait dengan mempekerjakan anak di bawah umur, karena ada hukumnya, ” lanjutnya.
Ia menilai bahwa pekerjaan sebagai pemulung yang dilakukan oleh Tomy bukan atas keinginannya sendiri, melainkan adanya dorongan dari keluarga karena kebutuhan ekonomi.
“Namun, Tomy tidak sepenuhnya menjadi pemulung. Hanya saat pulang sekolah, dia berjalan sambil memulung, ” pungkasnya.